METODE-METODE MENGHAFAL AL-QURAN


A. Pendahuluan

Al-Quran ialah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, membacanya terhitung sebagai ibadah dan tidak akan ditolak kebenarannya.

Kebenaran Al-Quran dan keterpeliharaannya sampai saat ini justru semakin terbukti. Al-Quran telah memberikan penegasan terhadap kebenaran dan keterpeliharaannya.

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr: 9)

Ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.

Meskipun diyakini bahwa Al-Quran dipelihara Allah SWT, namun hendaknya kita kaum muslim jangan terpaku pada penafsiran secara harfiyah sehingga tidak melakukan usaha apa-apa. Oleh karena itu salah satu cara untuk menjaga kemurnian Al-Quran adalah dengan menghafalnya, hal ini biasanya disebut dengan tahfidz al-Quran yaitu dengan cara membuka hati orang-orang yang dikehendakinya untuk menghafal Al-Quran sebagai usaha untuk menjadi orang-orang pilihan dan yang diamanati untuk menjaga dan memelihara kemurnian Al-Quran.

Pesantren Tahfidz Daarul Quran Internasional, didirikan oleh al-muhtarom KH. Yusuf Mansur dengan tujuan untuk mencetak generasi-generasi Qurani yang berwawasan dan berdaya saing global, berusaha untuk menjadi salah satu lembaga yang konsisten dalam menjaga kelestarian Al-Quran. Maka dari itu, dibuatlah berbagai metode menghafal untuk para santri maupun kalangan umum agar lebih mempermudah dalam menghafal. Salah satu metode yang paling terkenal dan sudah popular adalah one day one ayat.

B. Metode Menghafal Al-Quran

Ada beberapa metode menghafal Al-Quran yang bisa dipakai oleh para penghafal Al-Quran diantaranya:

1. Metode (Thariqah) Wahdah

Yang dimaksud dengan metode ini, yaitu menghafal satu persatu terhadap ayat yang hendak dihafalnya. Untuk mencapai hafalan awal, setiap ayat bisa dibaca sebanyak sepuluh kali atau dua puluh kali, atau lebih sehingga proses ini mampu membentuk pola dalam bayangannya. Dengan demikian penghafal akan mampu mengkondisikan ayat-ayat yang dihafalkannya bukan saja dalam bayangannya, akan tetapi hingga benar-benar membentuk gerak refleks pada lisannya.

2. Metode (Thariqah) Kitabah

Kitabah artinya menulis. Metode ini memberikan alternatif lain daripada metode yang pertama. Pada metode ini penulis terlebih dahulu menulis ayat-ayat yang akan dihafalnya pada secarik kertas yang telah disediakan untuknya. Kemudian ayat-ayat tersebut dibacanya sehingga lancar dan benar bacaannya, lalu dihafalkannya.

Kelebihan dari metode ini adalah cukup praktis dan baik, karena disamping membaca dengan lisan, aspek visual menulis juga akan sangat membantu dalam mempercepat terbentuknya pola hafalan dalam bayangannya, dan sekaligus melatih santri/penghafal untuk menulis tulisan arab.

3. Metode (Thariqah) Sima’i

Sima’i artinya mendengar. Yang dimaksud dengan metode ini ialah mendengarkan sesuatu bacaan al-Quran untuk dihafalkannya. Metode ini sangat efektif bagi penghafal yang memiliki daya ingat ekstra, terutama bagi penghafal tunanetra, atau anak-anak yang masih dibawah umur yang belum mengenal tulis baca Al-Quran.

4. Metode (Thariqah) Gabungan

Metode ini merupakan gabungan antara metode pertama dan metode kedua, yakni metode wahdah dan metode kitabah. Hanya saja kitabah disini lebih memilki fungsional sebaga uji coba terhadap ayat yang sudah dihafalnya. Maka dalam hal ini, setelah penghafal selesai menghafal ayat yang dihafalnya kemudian ia mencoba menuliskannya di atas kertas yang telah disediakan untuknya dengan hafalan pula.

5. Metode (Thariqah) Jama’i

Yang dmaksud dengan metode ini ialah cara menghafal yang dilakukan secara bersama-sama, dipimpin oleh seorang instruktur/pembimbing.

Pertama: pembimbing membacakan satu ayat atau beberapa ayat dan siswa menirukan secara bersama-sama. Kemudian instruktur membimbingnya dengan mengulang kembali ayat-ayat tersebut dan siswa mengikutinya.

Kedua: setelah ayat-ayat itu dapat mereka baca dengan baik dan benar, selanjutnya mereka mengikuti bacaan instruktur dengan sedikit demi sedikit mencoba melepaskan mushaf, demikian seterusnya sampai ayat-ayat itu benar-benar hafal.

Pada prinsipnya semua metode di atas baik sekali untuk dijadikan pedoman menghafal Al-Quran, baik salah satu di antaranya, atau dipakai semuanya sesuai dengan kebutuhan dan sebagai alternatif dari pada cara menghafal yang terkesan monoton, sehingga degan demikian akan menghilangkan kejenuhan dalam proses menghafal Al-Quran.

C. Strategi Menghafal Al-Quran

Untuk membantu mempermudah terhadap ayat-ayat yang sudah dihafal, maka diperlukan strategi menghafal yang baik. Strategi itu antara lain adalah sebagai berikut:

a. Strategi Pengulangan Ganda

Untuk mencapai tingkat hafalan yang baik, tidak cukup dengan sekali proses. Maka dibutuhkan pengulangan-pengulangan terhadap ayat yang sedang dihafalnya. Umpamanya, jika pada waktu pagi hari telah mendapatkan hafalan satu halaman maka untuk mencapai tingkat kemapanan hafalan yang mantap, perlu pada sore harinya diulang kembali menghafalnya satu per satu ayat yang telah dihafalnya di pagi hari. Dan bisa juga diulang ketika shalat sendiri, misalnya pada waktu shalat sunnat.

b. Tidak Beralih Pada Ayat Berikutnya Sebelum Ayat Yang Sedang Dihafal Benar-Benar Hafal

Pada umumnya kecenderungan seseorang dalam menghafal Al-Quran ialah cepat-cepat selesai, atau cepat mendapat sebanyak-banyaknya. Hal ini menyebabkan proses menghafal itu sendiri menjadi tidak konstan, atau tidak stabil dan justru akan menambah beban terhadap hafalan karena banyaknya hafalan yang belum lancar. Oleh karena itu, hendaknya penghafal tidak beralih kepada ayat lain sebelum dapat menyelesaikan ayat-ayat yang sedang dihafalnya.

c. Menghafal Urutan-Urutan Ayat Yang Dihafal

Untuk mempermudah proses ini, maka memakai Al-Quran yang biasa disebut dengan al-Quran pojok akan sangat membantu. Jenis mushaf Al-Quran ini mempunyai ciri-ciri:

1. Setiap juz terdiri dari sepuluh lembar (20 halaman)

2. Pada setiap muka/halaman diawali dengan awal ayat, dan diakhiri dengan akhir ayat.

Dengan menggunakan mushaf seperti ini, maka penghafal akan lebih mudah membagi-bagi sejumlah ayat dalam rangka menghafal rangkaian ayat-ayatnya.

d. Menggunakan Satu Jenis Mushaf

Di antara strategi menghafal yang banyak membantu proses menghafal Al-Quran ialah menggunakan satu jenis mushaf. Hal ini perlu diperhatikan, karena bergantinya penggunaan satu mushaf kepada mushaf yang lain akan membingungkan pola hafalan dalam bayangannya.

e. Memahami (Pengertian) Ayat-Ayat Yang Dihafalnya

Dengan mengerti akan arti/makna dari ayat yang dihafal akan mempermudah dalam proses menghafalnya.

f. Memperhatikan Ayat-Ayat Yang Serupa

Banyak sekali ayat yang serupa/mirip di dalam Al-Quran, sehingga penghafal harus jeli dan teliti terhadap ayat yang dihafal. Di dalam juz satu misalnya ada ayat yang persis dengan ayat juz 28. Sehingga kalau para penghafal tidak jeli, maka bisa jadi ketika membaca juz satu malah loncat ke juz 28.

g. Disetorkan Pada Seorang Pembina/Musyrif

Materi yang sudah dihafal hendaknya diperdengarkan (disimak) kepada orang lain, dalam hal ini kepada para ustadz yang ahli, karena itu jangan mempercayai diri sendiri karena kerap kali sering salah.

5 komentar:

  1. maaf mas bisa minta sumbernya gak makalah di atas?

    BalasHapus
  2. Syukron artikelnya bagus dan bermanfaat,
    Kami menjual alat untuk mempermudah menghafal al qur'an sedari dini dengan mendengarkan lantunan ayat suci al qur'an berulang-ulang sesuai qori' yang cocok untuk anak-anak dan tersedia pula metode talaqi. untuk lebih jelasnya silahkan klik Audio Qur'an

    BalasHapus
  3. Syukron artikelnya bagus dan bermanfaat,
    Kami menjual alat untuk mempermudah menghafal al qur'an sedari dini dengan mendengarkan lantunan ayat suci al qur'an berulang-ulang sesuai qori' yang cocok untuk anak-anak dan tersedia pula metode talaqi. untuk lebih jelasnya silahkan klik Audio Qur'an

    BalasHapus
  4. ini sudah bagus, tapi lebih bagus lagi jika dicantumkan sumbernya.. karena pembaca bisa melihat mengecek kevalidan data, jika ada kesalahanpun, nanti bisa dibenarkan... ya saling mengingatkan laaah... :)

    BalasHapus