Penulis | : | AT-THABARI |
Kategori | : | Tafsir bil Matsur |
Mazhab | : | Syafiiyah |
Terbit | : | 1992 M |
Jilid : 12 Jilid
Terbit : Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah (Beirut)
Kitab ini dikenal dengan sebutan Tafsir at-Thabary, yang pembahasannya didasarkan atas riwayat-riwayat dari Rasulullah Saw, para sahabat, dan tabi’in. Tafsirnya berisi juga kisah atau riwayat yang tidak shahih, termasuk cerita Isra’iliyat. Pokok-pokok gramatika al-Qur’an juga dibahas dan dijelaskan di dalamnya. Namun demikian, kitab ini merupakan salah satu karya tasir yang paling terkenal dan dijadikan rujukan oleh hampir setiap ulama. Tafsir ini menjadi referensi utama serta pokok bahasan bagi tafsir-tafsir berikutnya. Kitab ini telah dicetak dua kali di Mesir dan sampai saat ini belum ada terjemahan dalam bahasa Inggris.
Ketika Syekh al-Islam Taqi al-Din Ahmad ibn Taimiyah ditanyakan tentang tafsir mana yang lebih dekat kepada al-Qur’an dan Sunnah? Ia menjawab bahwa di antara semua tafsir yang ada pada kita sekarang, Tafsir Muhammad bin Jarir al-Thabari adalah yang paling otentik. Ia menambahkan, al-Thabari dalam tafsirnyamemuat ajaran-ajaran salaf dengan rangkaian sanad yang mapan dan tidak ada bid’ah di dalamnya, juga ia tidak menerima riwayat dari perawi seperti Muqatil ibn Bakir dan al-Kalabi. Secara spesifik Fu’ad Sezkin menaruh perhatian terhadap keshahihan sanad-sanad dalam tafsirnya yang dapat digunakan sebagai bukti bahwa kitab-kitab lebih awal yang dijadikan sebagai rujukan oleh Ibnu Jarir ketika menulis tafsirnya, dan sekaligus membantah pendapat para orientalis yang menyatakan bahwa Tafsir Ibnu Jarir semata-mata bersumber dari cerita-cerita lisan.
Penjelasan tentang tata bahasa dan aspek-aspek lain dari bahasa Arab yang ada sekarang dan kemudian, merupakan suatu keharusan dan keniscayaan dalam kitab ini. Tafsir ini tidak terlepas dari perdebatan teologis yang begitu menonjol pada masanya, sehingga di dalamnya terdapat kritik terhadap Qadariyah danJabariyah. Pembahasan mengenai fiqh dibuat sangat menarik, di mana dikemukakan pendapat hukum yang independen dan persoalan-persoalan fiqh yang berbeda dari keempat madzhab yang sudah mapan di kalangan ahl al-sunnah. Selain itu, ia juga berbeda pandangan dengan madzhab Hambali.
Ada beberapa kitab yang terkait dengan kitab ini, antara lain:
Selain itu, juga ada yang melakukan ringkasan (ikhtishar) terhadapnya, seperti:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar